Selamat datang di Blog GenJo SMA Trimurti

Sabtu, 24 Desember 2011

Puncak Penghargaan SES

1# SMA TRIMURTI TERBAIK PERTAMA THE BEST SCHOOL SURABAYA ECO SCHOOL 2011
- KATEGORI SMA, SMK DAN MA








Rabu, 21 Desember 2011

Menggelar Product Daur Ulang GenJo mengghasilkan Rp 220rb

 Trimurti Jaya....Trimurti Jaya.... Terdengar nyaring dari suara Mc Ahmad Dhani Schol of Rock di aula SMA Trimurti. "Ada Ahmad Dhani-nya ga..????" Celoteh dayu anggota GenJo. Yeeeaah,, pasalnya pagi ini (21/12) GenJo mengadakan pameran lingkungan yang berbarengan dengan Ahmad Dhani School of Rock yang menggelar promosi penerimaan peserta didik baru dalam bidang vokal maupun bidang musik. Lebih dari 500 siswa ikut berpartisipasi dalam acara Ahmad Dhan School of Rock Surabaya.
Eeeeiiitsss... Jangan kira karena ada acara Ahmad Dhani disekoah, kami libur dalam kegiatan GenJo kami. GenJo Trimurti mengadakan ajang partisipasi dan promosi seperti penjualan barang daur ulang dan yang paling di tunggu-tunggu adalah penjualan jamu sinom, beras kencur dan kunyit, terbukti dari awal kami membuka stan kami tidak sedikit yang datang menghampiri kami untuk membeli hasil jamu dari olahan TOGA ( kunyit, temulawak, kencur) yang ada di SMA Trimurti. Banyak dari konsumen mengatakan pengolahan jamu kami sangat enak dan rasanya tanpa campuran bahan kimia. "humh...beras kencurnya ueenak..enaak..kalian mampu menjalankan metode fungsionalisme." Ucap Pak Gaspar guru sosiologi SMA Trimurti. Ada pula komentar Pak Otok guru bahasa Indonesia "wuuaahh,,,kesegaran rasa sinomnya telah menggugah rasa hatiku". Berkali-kali kemi kehabisan jamu sinom kami dan kami terpaksi mengambil ke rumah teman kami yang bertugas sebagai PJ TOGA.
Tidak hanya di stan TOGA yang ramai akan pengunjung tetapi juga stan hasil daur ulang ramai akan pengunjjung dari siswa SMA Trimurti, guru-guru, serta personil dan staf Ahmad Dhani School of Rock. Tidak sedikkit dari mereka mengusulkan bentuk-bentuk daur ulang yang lain untuk kami buat. Banyak hasil daur ulang yang dibeli oleh pengunjung seperti tempat tissue, anting-anting, vaas bunga, gantungan kunci, dll. "Aku seneng ini, dapet anting-antinga hijau freastea...mecing untuk dipakai..." Celetuh Vega, anak X4 yang gethol membeli anting-anting dari daur ulang botol. berikut harga daur ulang Gen Jo, diantaranya : sepasang anting-anting Rp 2000 ; Taplak dari sedotan Rp 7000; tempat tissue dari koran Rp 7000 ; gantungan kunci dan gantungan Hp dari botol Rp 2000. Pameran lingkungan daur ulang ini selain untuk memanfaatkan produk-produk daur ulang yang dihasilkan oleh warga Trimurti, kegiatan ini juga dapat memeriahkan acara Ahmad Dhani School of Rock. Penjualan produk daur ulang hari ini memperoleh uang sebesar Rp 220 ribu.


kawan....mari tingkatkan kreatifitas dilingkungan kita. Kita buat inovasi dari sampah-sampah yang dihasilkan olah sekeliling kita. Agar lingkungan terus lestari, kehidupan dibumi ASRI dan menyegarkan. LET"S SAVE OUR ENVIRONMENT....(Gen Jo Red)


foto selengkapnya dapat dilihat DISINI

Senin, 19 Desember 2011

Yeeahh...Pembuatan Biopori Penangkal Banjir....

Pembuatan lubang biopori
Penghancuran Beton
Ayo rek bikin biopori....daripada bikin lubang galian biasa untuk mengubur sampah basah mending bikin biopori yang memiliki banyak guna. Tidak hanya untuk membantu meresap air hujan, tetapi juga dapat mengurangi penumpukan SOB ( Sampah Organik Basah) dan sebagai penyubur tanah yang dikarenakan SOB yang dimasukkan ke dalam biopori akan mengalami penguraian/fermentasi SOB yang akan menjadi zat tumbuh ( N, O, C, H) yang dibutuhkan tumbuhan. Sehingga dapat di ambil setelah 1-2 bulan yang di jadikan pupuk kompos. 
Dengan begitu GenJo SMA Trimurti tidak mau ketinggalan untuk membuat biopori di lahan SMA Trimurti yang sangat minim ini. Akhirnya tim GenJo membuat biopori pada hari Sabtu (12/18) sesuai perjanjian dengan kepala sekolah boporinya akan dibikin didepan sekolah berdekatan dngan pohon yang berada sebelah pintu masuk ke parkiran. Ternyata pembuatan biopori tidaklah mudah untuk wilayah sekolah yang tidak begitu luas. Pada pembuatan biopori tersebut, tim GenJo sempat terhenti dikarenakan letak yang kami pilih ternyata terhalang oleh beton, dengan terpaksa tim Gen jo hars menggunakan linggis untuk menghancurkan beton tersebut.
Pemberian SOB
penutupan dengan kasa
Kerja keras GenJo yang penuh dengan keringat dan memghabiskan tenaga akhirnya mmbuahkan hasil, lubang bioporinya jadi. kemudian kami masukkan pipa sepanjang 100cm dgengan lebar 10cm. Setelah pipa dimasukkan, kami masukkan sampah organik basah yang kemudian kami tutup dengan kasa agar air hujan bisa masuk langsung ke lubang biopori yang akan mempercepat penguraian sampah organik basahnya. (GenJo red)

foto selengkapnya dapat dilihat di SINI

Kamis, 15 Desember 2011

top 10 "Blakrak'an ijo to school"

     Aktivitas yang dilakukan warga sekolah. "Saya punya sekitar 8 keping CD yang berisi foto-foto temen serta lingkungan SMA Trimurti yang terkait dengan pelestrian lingkungan" Cetus Shandy di depan perkumpulan anak-anak Gen Jo. yaaa terang aja Shandy punya soft copy sebanyak itu,, lhaa wong dia itu kesekolah sering sekali membawa kamera. tidak peduli meski berat bawanya.
     Shandy Kharisma Putra kelas XI IPA 5 ialah salah satu warga SMA Trimurti dan juga anggota GenJo yang mengharukan nama baik sekolah dengan bakatnya dalam photografi. Pada tanggal 18-23 November 2011 diadakan jtv dengan program " Blakrak'an Ijo Goes to School" yang bekerjasama dengan teh kotak temanya thanks to nature. Dengan adanya program sperti itu, Shandy ang hoby dengan photografi tidak aka nmelewati kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuannya dalam bidang photografy. Foto sekolah SMA Trimurti yang hijau dan aktivitas patroli lingkungan seperti membersihkan sekolah, menanam sansivera, melakukan pengomposan yang dilakukan oleh warga SMA Trimurti dari siswa maupun guru menjadi di kirim oleh Shandy ke Graha Pena, Jawa pos. 
      Akhirnya, pada tanggal 3 Desember di umumkan awardnya pada saat acara Thanks to Nature di taman kebun bibit Bratang. Foto dari SMA Trimurti ini masuk nominasi 10 besar dan mendapatkan piagam penghargaan.

Gen Jo lakukan Uji Kualitas Air DAS Brantas belakang SMA Trimurti menggunakan Water Monitorin Kit

“Kehidupan takkan pernah dapat terlepas dari adanya air.Bagaimana tidak??? Saat kita bangun dari tidur dipagi hari sampai menjelang tidur lagi betapa bnyak aktivitas kehidupan yang menggunakan air. Sebagai contoh mandi, mencuci,membersihkan lantai, mencuci piring, 70 % penyusun kehidupan makhluk hidup terdiri atas air. Atas dasar itulah pelestarian air serta mengkondisikan agar air tetap bersih dan layak pakai adalah sebuah keharusan bagi penghuni alam ini. Dimulai sejak kemarin selama 3 hari berturut-turut (11 s/d 13 Des) gen jo SMATRIM lakukan uji kualitas air DAS Brantas belakang sekolah mereka dengan menggunakan stasiun/lokasi pengambilan sample yang berbeda-beda di sekitar DAS Brantas (kali Mas belakang sekolah).
lokasi pertama
Meskipun suasana mendekati UAS yang membutuhkan energi ekstra untuk banyak belajar dirumah, hal ini tidak mengurungkan semangat Gen Jo untuk memantau kualitas air belakang sekolah mereka. Pasalnya sumber air sebagai bahan kehidupan domistik dan berbagai sektor kehidupan seperti kegiatan mendayung, wisata air dan sarana kegiatan olah raga air membuat kondisi air tidak pada kondisi yang sempurna tanpa pencemaran.
DAS Brantas yang diuji kualitasnya secara fisika dan kimia oleh tim gen Jo ini, tergolong air yang kurang begitu baik. Yang pertama dalam segi fisik, air agak keruh karena dibuangi limbah domestik secara langsung dari warung-warung serta limbah cair dari sekitar pemukiman penduduk, yang kedua dalam segi biologi tidak banyak biota air yang ditemukan. Hanya beberapa serangga air, beberapa katak, ikan-ikan berukuran kecil serta jintik-jintik hewan microinvetebrata. Yang ke tiga dalam segi kimia, banyaknya sedimen-sedimen terlarut yang menggenang di atas permukaan air menandakan bahwa adanya kadar lumpur pinggiran sungai yang terlarut  dalam air sungai tersebut.
Pengambilan lokasi ke-2
Dengan kondisi seperti itu maka di perlukan upaya menguji kualitas air secara fisika (turbiditas/kekeruhan, suhu, warna, bau) dan secara kimia (pH, kadar DO). Alat- alat yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain, 2 Termometer kertas (bentuk pendek untuk suhu <120C; bentuk panjang untuk suhu >130C); Tabung pH (ukuran besar); Tabung DO (ukuran kecil); Wadah Fill Line (pengambil sampel air yang akan di uji); Kertas pencocokan warna untuk hasil DO, pH, dan Turbiditas; Kertas Turbiditas; kertas hasil pengamatan/ uji kualitas air. Dan bahan yang di butuhkan antara lain, sampel air yang akan di uji; 1 tablet pH; 2 tablet DO.
Pengujian ke-1
Adapun prosedur uji air secara fisika dan kimia langkah pertama, yaitu mengambilan air pada lokasi pertama yang dilakukan pada saat hari minggu di kali Mas tepat dibelakang SMATRIM, air diambil di dalam wadah penguji air sampai batas Fill Line (penanda pada gelas). “Pengambilan air ini harus berlawanan dengan arus air yang mengalir. “sampel air yang di pilih harus air yang berada di lokasi sungai yang terus mengalir bukan lokasi sungai yang alirannya berhenti, tegas aditya yang pernah mengikuti workshop eco school dalam simulasi watermonitoring kit “.Hal ini dimaksudkan agar kandungan limbah yang tercampur dalam air dapat terambil bersama air yang mengalir, sehingga kondisi keseluruhan air dalam kali tersebut dapat terwakilkan oleh sampel air yang terambil, tegas desy rahma menambahi seraya bercerita terhadap teman-teman yan baru pertama kalinya mengikuti Water Monitoring kit. Langkah kedua, menyiapkan tabung uji pH, selanjutnya memasukkan air yang telah di ambil tadi ke dalam tabung pH sampai batas 10 ml.. Langkah ketiga memasukkan 1 tablet uji pH  kedalam tabung pH, kemudian menutup tabung tersebut dan mengocoknya selama 30 detik.

Pengujian ke-2 dan ke-3
Setelah menunggu selama 30 detik, melihat perubahan warna yang terjadi dalam tabung penguji pH. Langkah ke empat, menyiapkan tabung penguji DO yang telah diisi air sungai tersebut. Memasukkan 2 tablet DO ke dalam tabung tersebut, kemudian menutup dan mengocok tabung tersebut selama 4 menit. Kemudian mencocokkan warna air yang berada di dalam tabung DO dengan kertas warna uji DO. Langkah ke lima, air sisa yang berada di tabung Fill Line dimasuki kertas Turbiditas untuk mengetahui  tingkat kekeruhan. Kemudian memasukkan kertas termometer untuk mengetahui suhu yang terdapat dalam air sungai tersebut. Selain itu suhu udara di sekitar juga kita ukur. Selanjutnya semua data di tulis dalam lembar pengamatan uji kualitas air.
           

Alat dan hasil pengujian
Uji kualitas air yang telah dilakukan  oleh Gen jo terhadap kali Mas belakang SMATRIM pada pemantauan lokasi yang pertama didapatkan hasil suhu udara 340 C; suhu air 300 C; kekeruhan/turbiditas 100 JTU; DO didapatkan 4 ppm; pH 6-7. Selanjutnya uji kualitas air yang kedua dilakukan pada hari senin (12/12) yang mengambil sampel air di kali Mas belakang gedung Grahadi. Air yang diambil memiliki prosedur sama dengan prosedur pada hari pertama uji kualitas air DAs Brantas. Pada uji kualitas air pada tempat atau lokasi kedua ini didapatkan hasil suhu udara 320 C; suhu air 300 C; 100 JTU; DO didapatkan 4 ppm; pH 6-7. Begitu juga untuk uji kualitas air dilokasi yang ketiga ( DAS Brantas belakang SMATRIM didekatnya taman prestasi), pengambilan sampel air pada tiap-tiap lokasi ini berjarak 100 m. Sedangkan uji kualitas air yang berada pada sampel lokasi yang ketiga ini, didapatkan hasil yang mirip dengan lokasi kedua, baik dari suhu udara ; suhu air; DO; serta pH. Pengujian kualitas DAS brantas ini menambahkan wawasan serta pengetahuan kami dalam menentukan kualiatas air.
            Kawan, mari bersama satukan langkah, satukan hati! Mari bersama melestarikan air agar air layak untuk dikonsumsi. “Wariskan sumber mata air kepada generasi muda dan jangan wariskan air mata kepada generasi muda”. Save water for future.................(tim GenJo,red)

Selasa, 13 Desember 2011

Takakura Q….Waktunya di Isi





  "Kehidupan selalu erat dengan sampah.........."seluruh sektor kehidupan selalu menghasilkan sampah.Memang benar kalau ada ungkapan "tak ada noda kalau tidak belajar". Pagi ini (5/12) siswa kelas XI IPA 3 SMA Trimurti Surabaya melakukan pengomposan metode takakura. Sekolah kita memiliki 9 takakura yang 2 minggu yang lalu sudah dipanen sebanyak 5 keranjang takakura, dan minggu ini dipanen 2 keranjang takakura. Keranjang takakura yang dipanen ini ditanam SOB (sampah organik basah) pada tanggal 28 September 2011.Yah....ada pemanenan berarti ada pengisian.Kelas XI IPA3 merupakan kelas yang notabene nya kelas yang ramai dan banyak tingkah yang tidak selaras dengan pembelajaran. Jum'at kemarin (2/12) kelas  ini melakukan kesalahan dengan makan beberapa stick saat pelajaran lingkungan, pada jam nya ibu Yunita Shintania.Sebagai punishment nya maka  kelas ini melakukan pengomposan ala patroli lingkungan Gen Jo.




                Langkah pertama, keranjang takakura disiapkan oleh beberapa siswa dibelakang laboratorium TIK, selanjutnya sampah organik basah berupa sisa nasi,sisa sayur-sayuran,serta beberapa kulit buah dari kantin di potong kecil-kecil, kemudian potongan kecil-kecil dari SOB (sampah organik basah) tersebut dimasukkan kedalam keranjang takakura yang telah siap (kardus dan bantalan sekam bawah sudah tertata dengan rapi). Setelah sampah dimasukkan, selanjutnya ditambahkan stater bakteri (berupa kompos yang sudah jadi). Langkah selanjutnya, dilakukan pengadukan yang merata dan ditambahkan air sampai didapatkan kelembaban 60-80% (dengan ditandai air dipermukaan SOB basah, tetapi air tidak mengalir dari bawah keranjang takakura).Selanjutnya, bantalan sekam ditaruh di atas takakura dan bagian atasnya ditutupi dengan kain hitam.Dan yang terakhir....keranjang takakura ditutup dengan penutup takakura.Kemudian dituliskan tanggal penanaman SOB disebelah takukura, agar memudahkan waktu pemanenan.
                Siswa-siswa XI IPA 3 sangat antusias dalam melakukan pengomposan ini,"meskipun bau sampahnya yang gag ku ku....hehehe' saya sangat senang'celoteh duski sebagai salah satu siswa XI IPA3 yang memotong-motong sampah sambil berkeringat.'Save our earth,yah dengan melakukan hal kecil untuk mengurangi sampah-sampah sekolah,paling tidak kita sudah berupaya untuk menyelamatkan bumi ini dari sampah-sampah yang menumpuk.(tim Gen Jo.red)


Foto selengkapnya DISINI

Senin, 12 Desember 2011

Trimurti Juara 1 foto “Perubahan Iklim” pelajar SMA/SMK se-Indonesia

       Tisha Anisa (12 IPS 1) anggota GenJo SMA Trimurti nampaknya berbahagia, pasalnya pada tanggal 10 November penghargaan uang senila Rp.5.500.000 di ballroom hotel mercure, Jln.Darmo surabaya, Tisha Annisa mendapatkan kategori sebagai juara 1 foto terbaik dengan tema “Perubahan Ilim” yang diikuti oleh pelajar SMA/SMK se-Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh DNPI (Dewan Nasional Perubahan Iklim) Jakarta Pusat, mekanisme lomba ini yaitu harus memotret fenomena alam asli mengenai perubahan iklim. Selanjutnya hasil fotoya di email kan ke email Dewan Nasional Prubahan Iklim (DNPI).

    Siswa SMA Trimurti yang mengikuti 3 orang yaitu Tissha Annisa (12 IPS 1) mengambil 3 foto di daerha sukolilo, surabaya ; Bagus Drajat Jiwandono (12 APA 5) mengambil 1 foto didaerah kenjeran; dan Eliazer Naphtali Andy Anastasius (12 IPA 1) mengambil 3 foto didaerah Pamurbaya/pantai timur surabya, dari foto-foto yang emailkan tanggal 6 November akhirnya pada tanggal 9 Nvember SMA Trimurti menerima fax dari DNPI yang menyatakan bahwa Tosha Annisa sebagai juara 1 lomba foto perubahan iklim, dan si mintamengambil hadiah Rp. 5.500.000 di ballroom hotel mercure surabaya pada tanggal 10 Novembr 2011. Sedangkan Baagus Drajat Jiwandono dan Elieze Naphtali Andy foto-foto mereka hanya masuk sebagai nominasi foto terbaik, juara 1 Tisha Annisa SMA Trimurti, juara 2 dan juara 3diraih oleh SMAN 1 Cerme, Gresik.
   
 Dengan mengikuti kegiatan tersebut, Tisha Annisa dan kawa-kawan semakin paham akan fenomena  perubahan iklim yang dirasakan oleh masyarakat. “yaahh....masa depan bumi ada di tangan kita...bagaimana kita melestarikan sumber air, ruang terbuka hijau dan meminimalisir polusi di sekitar kita... ayo teman, satukan hati satukan langkah kita jaga bumi sepenuh hati... jangan wariskan suka cita pada anak cucu kita, wariskanlah alam raya mam hijau tanpa polusi....Gen Jo....Jo...Jok maleesss reeek “



Selasa, 06 Desember 2011

Togaaaa juga perlu nama lho..............


Hibiscus sabdariffa, apa itu ya??hehehehehe.... Seiring denganperkembangan science dan perkembangan penelitian yang mutakhir.Kemajuan dibidang taksonomi mengalami kemajuan pesat. Salah satu tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) yang sering disebut-sebut dan dijadikan teh yaitu rosela merah (Hibiscus sabdariffa). Siang itu (6/12) kelas X1 sampai X4 SMATRIM berbondong-bondong memasang plakat nama Toga yang berada dibelakang kelas X3 dan X4.
Dengan penamaan tanaman toga yang meliputi nama ilmiah, fungsi dari tanaman tersebut maka warga sekolah akan mengerti serta paham manfaat dari masing-masing tanaman yang ditanam disekolah.SMA Trimurti merupakan sekolah yang memiliki lahan tidak luas,sehingga program penghijaun yang meliputi budidaya tanaman toga serta budidaya tanaman hias yang lain membutuhkan penataan serta pemaksimalan lahan yang sistematis. Sejak 2009 kebun toga SMATRIM selalu mengalami peningkatan. Tahun 2009 tanaman toga yang dimiliki hanya sekitar 7 jenis (spesies sja), sekarang hampir lebih dari 25 spesies tanaman Toga. Variasi tanaman toga ini meningkat seiring dengan peringatan hari puspa dan satwa yang diperingati SMATRIM kemarin tanggal 5 November sebagai upaya penghargaa teradap flora dan fauna alam didunia ini.  Dalam moment ini, seluruh siswa kelas X, melakukan "sasisata (Satu Siswa, Satu Tanaman Toga)". Dengan program ini, variasi tanaman toga di kebun SMATRIM mengalami peningkatan (Tim Gen Jo, red) 

Senin, 05 Desember 2011

Panen Kompos Part 2

Memilih Kompos yg Siap Panen

Kerja Bakti Pengeyakan











"The rubbish is demage, source from waste of the problem, a bad odor, a variety of diseases, germs, flies.............."nampaknya ungkapan itu tidak selaras dengan itikad seseorang yang berkeinginan merubah sampah menjadi barang yang lebih berguna.Siang ini (4/12) tim Gen jo dan beberapa perwakilan kelas XI IPS melakukan pemanenan kompos sebanyak 2 keranjang takakura. Tim Gen jo sepulang sekolah berkumpul dan menyiapkan keranjang takakura yang akan dipanen. Mereka melakukan ganti baju terlebih dahulu, agar pakaian sekolahnya tidak kotor.Pemanenan kompos ini dilakukan disebelahnya kelas X1 IPA 1 yang agak luas dan lempang dari tanaman yang berpot.
                    Langkah pertama, kita melakukan pembagian beberapa kelompok dari masing-masing kelas XI IPS 1 sampai kelas XI IPS 3,yang masing-masing kelompok tersebut bertugas menyiapkan spanduk bekas sebagai alas untuk mengayak hasil kompos, mengambil peralatan cetok, timba serta menyiapkan keranjang takakura yang akan dipanen.Kompos yang berada didalam keranjang takakura dituang kedalam alas spanduk bekas, dan selanjutnya kompos tersebut diayak menggunakan tutup takakura. "Seneng banget ya,dapat menghasilkan kompos buatan sendiri,soalnya kan biasanya saya disuruh membeli kompos sama mama di kayoon,lha sekarang produksi sendiri dec.....wah muannntap"'celetuh aditya sambil berkeringat penuh semangat. "ternyata tidak bau ya, strukturnya mirip tanah dan tidak seperti struktur sampah organik basah yang awalnya berbau menyengat", tambah isti yang mengaku baru kali ini memanen kompos. Setelah mendapatkan kompos yang sudah jadi, kompos tersebut dikemas dan selanjutnya akan digunakan untuk memupuk tanaman toga serta tanaman hias yang berada di sekitar sekolah dan taman sekolah.
                    Bertindak lokal, berpikir global...yah, paling tidak kita sudah berupaya untuk mendaur ulang sampah-sampah yang dihasilkan dari kehidupan kita, terutama dilingkungan sekolah atau tempat tinggal kita.  Dengan menyulap komponen sampah menjadi barang yang layak guna serta bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan, setidaknya kita sudah berupaya untuk melestarikan lingkungan. 'Ayo kawan!!! lakukan apa yang kalian bisa, agar bumi dapat tersenyum", gas-gas karbondioksida, metana dan gas sejenisnya sebagai gas penyebab efek rumah kaca tidak dihasilkan dari aktifitas pengolahan sampah. Lakukan gerakan 3R (Reuse, reduce, recycle) dalam pengolahan sampah.agar sampah tidakmerugikan bagi kehidupan kita, tapi sebaliknya, sampah malah menguntungkan bagi kehidupan kita....Salam Environment !! (Tim Gen Jo.red)





moggo...kalu mau lihat foro selengkapnya bisa dilihat DISINI

Kamis, 01 Desember 2011

Tunas Hijau beserta 20 Besar sekolah Terbaik Eco School Lakukan Aksi Uji Kualitas Air

Air di sebelah Polsek Genteng
 yang dijadikan sampel uji air
“Air........ sumber daya alam yang layaknya sebagai pelengkap kehidupan”. Semua sektor kehidupan bahkan 70 % penyusun kehidupan makhluk hidup terdiri atas air. Atas dasar itulah pelestarian air serta mengkondisikan agar air tetap bersih dan layak pakai adalah sebuah keharusan bagi penghuni alam ini. Pagi ini, jum’at tanggal (25/11) sekitar 20 sekolah yang masuk dalam 20 besar Surabaya Eco School tingkat SMA/SMK/MA berbondong-bondong melakukan uji air secara kimia dan fisika dengan lokasi air sungai di sebelah Polsek Genteng, Surabaya.








Kegiatan ini di mulai dengan pemberian simulasi penggunaan alat.  Meskipun suasana panas matahari yang terik, celah sungai yang sempit, serta bau yang menyengat hal ini tidak mematahkan semangat para pelajar untuk melakukan aksi uji kualitas air. Air sungai yang di uji ini tergolong air yang kurang begitu baik. Yang pertama dalam segi fisik, air agak keruh karena dibuangi limbah domestik secara langsung dari warung-warung serta limbah cair dari sekitar pemukiman penduduk, yang kedua dalam segi biologi tidak banyak biota air yang ditemukan. Hanya beberapa ikan gathul dan beberapa jentik-jentik nyamuk. Yang ke tiga dalam segi kimia, banyaknya busa-busa yang menggenang di atas permukaan air menandakan bahwa adanya kadar detergen yang terlarut  dalam air sungai tersebut. Dengan realita seperti itu maka di perlukan upaya menguji kualitas air secara fisika (turbiditas/kekeruhan, suhu, warna, bau) dan secara kimia (pH, kadar DO). Alat- alat yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain, 2 Termometer kertas (bentuk pendek untuk suhu <120C; bentuk panjang untuk suhu >130C); Tabung pH (ukuran besar); Tabung DO (ukuran kecil); Wadah Fill Line (pengambil sampel air yang akan di uji); Kertas pencocokan warna untuk hasil DO, pH, dan Turbiditas; Kertas Turbiditas; kertas hasil pengamatan/ uji kualitas air. Dan bahan yang di butuhkan antara lain, sampel air yang akan di uji; 1 tablet pH; 2 tablet DO.


Pemaparan Materi oleh Pemadu
dari Tunas Hijau
Adapun prosedur uji air secara fisika dan kimia yang di tuturkan oleh pemandu dari tunas hijau, sebagai berikut langkah pertama, yaitu mengambilan air di dalam wadah penguji air sampai batas Fill Line (penanda pada gelas). “Pengambilan air ini harus berlawanan dengan arus air yang mengalir. “sampel air yang di pilih harus air yang berada di lokasi sungai yang terus mengalir bukan lokasi sungai yang alirannya berhenti”, tegas mas Bram sebagai pemandu kegiatan uji air secara fisika dan kimia. “Pengambilan sampel air ini harus berlawanan arah dengan arah aliran air, hal ini dimaksudkan agar kandungan limbah yang tercampur dalam air dapat terambil bersama air yang mengalir, sehingga kondisi keseluruhan air dalam kali tersebut dapat terwakilkan oleh sampel air yang terambil, begitulah kata mas Bram menambahkan keterangnnya sebagai pemandu kegiatan uji kualitas air ini. Langkah kedua, menyiapkan tabung uji pH, selanjutnya memasukkan air yang telah di ambil tadi ke dalam tabung pH sampai batas 10mL. Langkah ketiga memasukkan 1 tablet uji pH  kedalam tabung pH, kemudian menutup tabung tersebut dan mengocoknya selama 30 detik. 
Alat dan Bahan
Setelah menunggu selama 30 detik, melihat perubahan warna yang terjadi dalam tabung penguji pH. Langkah ke empat, menyiapkan tabung penguji DO yang telah diisi air sungai tersebut. Memasukkan 2 tablet DO ke dalam tabung tersebut, kemudian menutup dan mengocok tabung tersebut selama 4 menit. Kemudian mencocokkan warna air yang berada di dalam tabung DO dengan kertas warna uji DO. Langkah ke lima, air sisa yang berada di tabung Fill Line dimasuki kertas Turbiditas untuk mengetahui  tingkat kekeruhan. Kemudian memasukkan kertas termometer untuk mengetahui suhu yang terdapat dalam air sungai tersebut. Selain itu suhu udara di sekitar juga kita ukur. Selanjutnya semua data di tulis dalam lembar pengamatan uji kualitas air.
Pengambilan Air
Mengguji Kualitas Air
               Uji kualitas air secara fisika dan kimia ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air secara kimia dan fisika di DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada di sekitar tempat tinggal kita. Dengan kita melakukan uji kualitas air ini, kita dapat mengetahui kualitas air yang ada di sekitar kita, apakah layak untuk di konsumsi serta mendorong kita sebagai generasi muda untuk melakukan upaya-upaya pelestarian agar terbebas dari polutan. Kegiatan ini sangat menyenangkan dan menambah wawasan para pelajar-pelajar yang masuk ke dalam 20 sekolah terbaik program Eco School. Hal ini selaras dengan penuturan Desy Rahmawati selaku anggota uji kualitas air dari SMA Trimurti yang mengatakan sangat tertarik dan sangat mau jika diajak melakukan hal yang sama untuk pengujian air sungai di sekitar tempat tinggalnya. Begitu juga dengan Reza,  pelajar dari SMAN 8 Surabaya yang mengaku sangat antusias melakukan uji air secara fisika kimia ini.
Hasil pH yang di dapat
                Kawan, mari bersama satukan langkah, satukan hati! Mari bersama melestarikan air agar air layak untuk dikonsumsi. “Wariskan sumber mata air kepada generasi muda dan jangan wariskan air mata kepada generasi muda”. Save water for future.................(tim GenJo,red)




foto selengkapnya bisa dilihat DISINI

Sosialisasi program lingkungan di SDN Ketabang

Aktivitas games pengenalan jenis 
sampah (organik dan anorganik)
“Merawat lingkungan tidak mengenal usia, status sosial serta jabatan”yeah ungkapan itu  sangatlah tepat untuk membuat lingkungan semakin lestari. Pagi ini, jumat tanggal 25 November 2011, seluruh siswa-siswi kelas 5 SDN Ketabang mengikuti acara dari kakak-kakak SMA peserta workshop Surabaya eco school. Adapun kegiatan yang akan di lakukan terbagi atas kegiatan indoor dan outdoor.
Kegiatan outdoor yang di lakukan di SDN Ketabang yaitu permainan untuk mengenalkan ke pada siswa-siswi SD Kelas 5 tentang jenis sampah organik dan sama anorganik. Kegiatan itu di laksanakan dengan di awali membuat 2 barisan yang masing-masing barisan terdiri dari kurang lebih 10 siswa-siswi kelas 5. Siswa atau siswi yang berada di belakang akan mengambilkan sampah lalu memberikan
sampah tersebut ke pada teman yang ada di depannya (secara estafet) hingga sampah tersebut sampai ke depan dan anak yang berada di depan akan membuang sampahnya ke tempat sampah berdasarkan jenis sampah yang di bawanya tersebut. “aku sangat senang dan bias mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mengelompokan jenis sampah.” tegas Bagas, salah satu siswa SDN Ketabang.
Wawancara dengan siswa  SDN  Ketabang
Kegiatan indoor dilaksanakan di dalam ruang kelas. Adapun kegiatannya terdiri pengayaan konsep jenis sampah organik dan anorganik, permainan games dan kuis. Permainan gamesnya terdiri dari simon berkata dan tupai-tupaian. Adapun games simon adalah suatu games dengan kegiatan cara memberi instruksi untuk memegang bagian-bagian tubuh yang di perintahkan (kepala, pinggang, telinga), dan jika tidak sesuai dengan intruksi, maka akan mendapat hukuman. Hukuman yang di berikan berupa pertanyaan yang berhubungan dengan lingkungan. Salah satu contoh pertanyaanya adalah “sebutkan jenis-jenis sampah”.

Aktivitas Game Tupai
Games tupai, di laksanakan dengan cara memberi instruksi kepada para siswa yang dimana, satu team dibagi menjadi 3 orang siswa yang terdiri dari 2 orang menjadi pohon dan 1 orang menjadi tupai. Ketika seorang pembina (siswa SMA TRIMURTI) memberi instruksi “Angin Ribut”, maka siswa/peserta yang menjadi tupai harus segera pindah dan mencari pohon-pohon yang lain  (tidak boleh sama). Apabila ada tupai (orang) yang tidak segera mendapatkan pohon (orang), maka dia dinyatakan kalah dan harus menjalani hukuman. Hukuman itu diantaranya memberikan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan lingkungan diantaranya, yaitu “Jelaskan apa yang, dimaksud dengan sampah organik basah; sebutkan contoh sampah organik basah dan sampah organik kering”.
            Setelah games usai maka dilanjutkan dengan kuis yang berhubungan dengan lingkungan,yaitu sebuah pertanyaan dari seorang siswa SMA TRIMURTI yang bertugas dikelas itu. Pertanyaan kuis itu adalah “Apa yang kalian harus lakukan agar lingkungan sekitar kalian, khususnya sekolah kalian selalu terjaga kebersihannya? dan apa harapan kalian terhadap lingkungan sekolah kalian ini?”. Kepada siswa yang aktif dan cepat dalam menjawab pertanyaan maka Ia diberi hadiah yaitu berupa sticker dari ECO School.
            Kawan, mari bersama melestarikan lingkungan, adik-adik …. ayo bersama memberikan yang terbaik untuk lingkungan. Salam Environment….Save the nature, it’s our duty!!! (GenJo, Red). 


Foto selengkapnya DISINI

Rabu, 30 November 2011

SMAN 10 Malang jalin kerjasama dengan SMA Trimurti dalam pengelolaan limbah cair sekolah


            "Preserving the environment, is not complete without the cooperation...." yah ungkapan itu memang benar adanya. Upaya pelestarian lingkungan tidak akan berhasil tanpa melibatkan pihak-pihak terkait yang dapat mendukung program-program lingkungan. Pagi ini (30/11) sekitar pukul 09.00 WIB rombongan kepala sekolah SMAN 10 Malang the Sampoerna International Boarding school tiba dibumi Trimurti Surabaya. "Adapun maksud dan tujuan rombongan tersebut ke SMA Trimurti tak lain dan tak bukan guna menjalin kerjasama mengenai pengelolaan limbah cair yang dihasilkan oleh sekolah serta asrama dari SMAN 10 Malang" tegas Mudjiono, selaku Kepala sekolah SMA Trimurti Surabaya.
Melihat IPAL yg ada di depan kantin
SMA Trimurti
            Rombongan SMAN 10 Malang yang datang terdiri dari ibu kepala sekolah, 4 guru pengajar bidang studi biologi, 3 guru pengajar bidang studi kimia serta 6 orang dari akademy sampoerna. Mereka sangat antusias dan berharap banyak dapat menimba ilmu serta informasi mengenai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) SMATRIM.Rombongan ini, disambut oleh kepala SMA Trimurti di ruang multimedia.
            SMAN 10 Malang merupakan sekolah Adiwiyata Nasional dan juga sekolah binaan dari PT.Sampoerna, tbk. yang banyak memiliki program-program berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan. Salah satu program yang belum berhasil yaitu pengelolaan limbah cair sekolah. Oleh sebab itu beberapa waktu ini mereka sering kali melakukan kunjungan ke instansi-instansi yang sekiranya dapat memberikan informasi serta wawasan mengenai program-program lingkungan. "Yah.........kita mencoba keluar kandang, kalo ingin sebuah mahakarya lingkungan, meski rasanya sulit untuk mendapatkan perijinan dari instansi, tegas Niken, selaku Kepala sekolah SMAN 10 Malang saat bersalaman dengan dewan guru SMA Trimurti.
Mengajarkan Beberapa Cara Mendaur Ulang
Kertas  Manjadi Barang Berguna
            Acara penyambutan tamu dari SMAN 10 Malang ini, diawali dengan acara perkenalan rombongan dari masing-masing instansi, selanjutnya sambutan dari Kepala sekolah SMATRIM mengawali yang kemudian disusul oleh sambutan kepala sekolah SMAN 10 Malang. Selesai acara sambutan, Ita Nuriati sebagai pembina lingkungan hidup memberikan paparan mengenai IPAL sekolah. "Waduh kayak ujian skripsi waktu di bangku kuliah saya, masak saya satu orang, sedangkan pihak SMAN 10 Malang mengajukan pertanyaan sekitar 15 pertanyaan, tandas ita sambil berwajah penuh semangat. Ita agak mengeluh dalam menjawab 15 pertanyaan, pasalnya guru lingkungan yang serekan dengan ita yang paham betul mengenai IPAL sekolah sudah purna tugas dan pindah tempat tinggal ke Jakarta. Sedangkan kepala sekolah yang baru tidak begitu paham dengan sistem kerja serta pengelolaan bangunan dari IPAL sekolah. "Yaaaah tapi ndak apa-apa, yang penting meraka puas dan merasa mendapatkan wawsan dengan jawaban yang saya ajukan, tambah ita nuriati yang saat itu sedang bercengkerama dengan anggota GenJo (Tim lingkungan Generasi Ijo, SMATRIM). Setelah pemaparan IPAL oleh ita, rombongan SMAN 10 Malang melakukan survey lapangan ke tempat IPAL SMATRIM yang dibangun didepannya kantin sekolah. Rombongan SMAN 10 Malang ini melakukan uji kualitas air IPAL dengan menggunakan pH universal, larutan buffer serta peralatan water monitoring kit. Selesai uji kualitas air IPAL, rombongan SMAN 10 Malang belajar pengelolaan sampah kering kepada tim Gen Jo SMATRIM. Rombongan SMAN 10 Malang belajar menganyam plastik, melakukan daur ulang botol plastik, daur ulang origami serta pemanfaatan sampah kering lainnya. Para tim Gen Jo sangat antusias sekali dalam melakukan pembelajaran menganyam bungkus plastic. “rombongan SMAN 10 malang itu ambisi banget dalam membuat origami, tegas Gian sebagai tim GenJo yang mengajari tim SMAN 10 Malang dengan telaten. Rombongan ini berpamitan dari SMA trimurti tepat pukul 12.15 WIB dan berharap mereka dapat mengaplikasikan IPAL sekolah SMATRIM di instansinya.
                Kawan, mari kita lestarikan lingkungan semaksimal mungkin. Sesemangat rombongan SMAN 10 Malang dating keSurabaya. Save water for future……dengan air yang bersih untuk anak cucu, maka kehidupan dibumi kita ini akan terus indah, Salam Environment (Tim GenJo.red)






monggo...kalau mau lihat foto selengkapnya bisa dilihat DISINI

Senin, 28 November 2011

Daur Ulang Sedotan Plastik


Pengajaran Cara Menyambungkan
"Gag gak......gag kuat..........gag, gag gag gag gag level, aku gag level dengan sampah yang kotor" hemmm tampaknya lirik yel-yel itu selalu terpatri dihati siswa-siswa SMA Trimurti. Kenyataannya memang kehidupan dan aktivitas selalu menghasilkan sampah untuk menunjang kehidupan. siang itu (23/11) semua siswa XII IPA 1 sampai IPA 5 saat sepulang sekolah berupaya melakukan daur ulang sedotan plastik. "Ya...namanya juga plastik kan, meski berbentuk sedotan mungil....yang namanya plastik ya terurainya ditanah itu lamaaaaaaa,,,,,,,,butuh waktu 50-70 tahun" celetuh triartha salah satu siswa XII IPA 2 yang antusias memotong-motong sedotan sebagai bahan daur ulang.
Pengerjaan
                " Siswa-siswa XII IPA1-IPA 5 melakukan daur ulang ini dimulai dengan mengumpulkan sampah sedotan plastik berwarna bening yang diperoleh dari pemilahan sampah koperasi sekolah dan kantin sekolah. Mereka melakukan aktivitas ini dengan sangat antusias tidak peduli laki-laki atau perempuan,semuanya sibuk bekerja dikelas masing-masing.Sampah sedotan yang diperoleh dicuci bersih dan selanjutnya dipotong-potong sepanjang kurang lebih 1 cm.Setelah dipotong-potong, sedotan dirangkai dengan menggunakan benang wol berwarna menarik kuning, ungu, merah, hitam, yeahhh sesuka hati si orang yang mau membuat rangkaian sedotan. "Rangkaian sedotan yang dirangkai menggunakan benang dan jarum itu cara kerjanya dengan rumus 1-2,1-2" tegas syarifa, siswa yang sudah mendapatkan untaian sedotan terlebar. "Rumus 1-2,1-2 itu merupakan rumus menguntai yang diajarkan bu ita kepada kami untuk mendapatkan hasil untaian yang memiliki nilai estetika atau nilai keindahan yang maksimal",tambah Leriana alliyu (teman syarifa) sambil sibuk memanjangkan benang wol warna ungu saat ditemui tim Gen Jo.
                "Langkah awal menguntai, yaitu dengan memasukkan 1 potong sedotan kedalam benang,selanjutnya 2 sedotan....dari sini,maka akan didapatkan bentukan segitiga. Dan seterusnya, mengambil 1 potong sedotan, menambahkan 2 potong sedotan lagi, hingga terbentuk banyak bangun segitiga", kata bu Ita Nuriati sambil keliling mendampingi siswa-siswanya berkreasi. Saat bangun-bangun segitiga terbentuk, lama kelamaan bangun segitiga itu akan membentuk lingkaran, sehingga si pendaur ulang dapat membuat barang yang diinginkan, misalnya tas, taplak, dompet, hiasan gelas, tatakan bawahan piring, dan lain sebagainya.

Hasil Jadinya
                Daur ulang ini dilakukan selain untuk mengurangi jumlah sampah dilingkungan sekolah, meningkatkan kreatifitas dan kebersamaan siswa, selain itu juga bermanfaat untuk menghasilkan barang yang akan dijual pada saat pameran lingkungan dibulan desember mendatang di aula SMA Trimurti. Kawan.....mari bersama, mengelola sampah dengan baik.Salah satunya dengan recycle (mendaur ulang sampah) agar kehidupan di bumi ini tidak terganggu oleh dampak-dampak sampah yang merugikan anak cucu kita mendatang, kalau bukan kita.....lalu siapa lagi????"Let's save our eart,act now....or never!!!!bagaimana dengan anda???? (Tim GenJo.red)

Minggu, 27 November 2011

Tim Gen Jo SMATRIM menyulap kempyeng tutup botol menjadi boneka

Kumpulan Sampah Kempyeng
       Kreatifitas merupakan bagian yang  dapat dihubungkan dengan berbagai ranah kehidupan. Begitu juga dengan pelestarian lingkungan, tidak lepas dari kreatifitas. Pagi ini (23/11) sepulang sekolah, anak-anak yang tergabung  dalam Gen Jo menggabungkan kreatifitas untuk mengubah sampah kempyeng (tutup botol besi) dari soft drink yang merupakan sampah dari kantin-kantin sekolah menjadi boneka atau hiasan dinding yang lebih berguna.  Sampah kempyeng ini merupakan sampah anorganik yang memiliki masa urai lama 80-100 tahun  (hasil penelitian) sehingga keberadaannya sampah ini disekitar kita sangat merugikan lingkungan.
Proses Pengerjaan
Dengan semangat 45, sambil duduk-duduk dibawah mading lingkungan, crew Gen Jo yang diketuai oleh magita ns ini memulai aktifitasnya dengan memilah-milah kempyeng yang terkumpul berdasarkan bentuk dan warnanya. Selanjutnya kempyeng tersebut dilubangi bagian tengahnya dengan menggunakan paku dan palu. Setelah semua kempyeng terlubangi, langkah berikutnya yaitu menyusun kempyeng  tersebut menjadi untaian yang dimasukkan lubangnya kedalam  benang karet menjadi badan,kaki dan lengan kerangka boneka. “jika kerangka badan, kaki dan lengan sudah terbentuk langkah selanjutnya hanya tinggal memberi bentuk muka yang memanfaatkan bekas bola pimpong warna putih yang kita beri coretan warna hitam untuk mata dan mulut boneka, tegas Yuardi sebagai salah satu tim Gen Jo.
Saat kerangka dan muka boneka sudah siap, maka anggota Gen Jo yang lain menyiapkan baju boneka yang dibuat dari sisa kain bekas yang berasal dari sisa sampah pelajaran kesenian. Setelah baju siap, kemudian langkah terakhir yaitu memasang rambut boneka yang diperoleh dengan memanfaatkan sisa-sisa benang hitam yang dibawa desi rahma dari sisa menjahit ibunya dirumah.
Hasil Jadinya
Setelah rambut dipasang, bentukan boneka sudah terlihat. Dan boneka siap ditempelkan dimedia triplek atau kotak keranjang yang diinginkan. “Akhirnya...jadi dec boneka kempyeng yang kita harapkan..... “ celetuh arvir, anggota Gen Jo kelas sepuluh yang selalu gethol terhadap upaya-upaya daur ulang yang kerap kali dilakukan. Nah, dengan upaya ini, maka keberadaan sampah kempyeng dibumi trimurti dapat terkurangi serta mengasah kreatifitas dari siswa trimurti, dengan keberadaan samdpah kempyeng yang terkurangi, maka lingkungan akan terhindar dari sampah yang memiliki notabene “sukar terurai”. Dengan demikian ada langkah serta pemikiran kita untuk menjadikan lingkungan kita tetap lestari (tim gen Jo,red).


moggo....kalau mau lihat foto selengkapnya bisa di lihat DISINI

Rabu, 23 November 2011

Origami,bukan poligami..................



Pengguntingan Kertas Bekas
   "Sampahnya banyak lagi....aq bingung karena sampah"...hehehe...tampak nya fenomena itu klooop dengan yel yel kelompok Gen Jo dalam Eco school. Ya begitulah adanya....sampah brosur -brosur yang sudah tidak digunakan lagi menumpuk di ruang BK (Bimbingan Konseling) serta ruang perpustakaan SMA Trimurti. Pagi itu,minggu tanggal 20 November 2011 tim Gen JO sebagian panen kompos dan sebagian lagi mengumpulkan sampah bekas brosur-brosur, leaflet dan sejenisnya yang merupakan sampah sekolah.
            Dari sampah brosur yang ada, kami mencoba membuat barang yang berguna yang berbentuk susunan kertas yang dibentuk menyerupai angsa, vas bunga, tempat tissue,dll.Yeaaah kita menyebutnya sebagai origami, banyak juga yang nyeletuh ngesih nama poligami..."waduh kertas pakek di poligami segala...mana mau???hehehe....
         
Penyusunan kertas Lipatan
 Pembuatan origami ini,kami dibimbing oleh bu Ita Nuriati selaku guru lingkungan kami, dan kita lakukan didepan kelas XI IPA 3 SMATRIM. Kita membuat origami ini tidak langsung jadi 1 hari, tapi kita membutuhkan waktu sekitar 4 hari untuk membuat lipatan-lipatan kertasnya. Langkah pertama pembuatan origami ini yaitu dengan mengumpulkan kertas brosur-brosur atau kalender bekas, gunting serta penggaris.Selanjutnya sampah kertas bekas tersebut dipotong-potong berbentuk persegi panjang dengan ukuran 13 x 10 cm. Kemudian guntingan kertas persegi panjang tersebut kita lipat-lipat menjadi bentukan segitiga-segitiga (mirip bentukan awal membuat kapal-kapalan saat kita sekolah SD). Nah, jika bentukan segitiga-segitiga itu sudah terbuat bnyak...langkah selanjutnya yaitu memilah-milah bentukan tersebut berdasarkan warnanya. Jika bentukan segitiga-segitiga tersebut sudah kita pilah berdasarkan warnanya, selanjutnya kita hanya tinggal menyusun menjadi bentukan angsa, mangkuk,vas bunga, burung serta bentuk lain yang berguna secara fungsional dan indah dipandang (memiliki nilai estetika).Yeeee......selesai dec,origami siap di pamerkan, dan siap di jual....ayo siapa yang mau beli???????tar beli plus plus...plus dapat ilmu untuk membuatnya dari tim Gen Jo SMATRIM.(crew Gen Jo)...
Hasil Jadinya