Selamat datang di Blog GenJo SMA Trimurti

Minggu, 01 Januari 2012

Pembangkit Listrik Bertenaga Hybrid Ramah Lingkungan


Mobil hybrid yang ditenagai oleh campuran gas dan listrik menjadi cara lebih ramah lingkungan di jalan. Sekarang para peneliti di Tel Aviv Universitymengaplikasi “hybrid” ke pembangkit listrik.
Menurut Prof. Avi Kribus dari TAU School of Mechanical Engineering dan inovasinya Pusat Energi Terbarukan yang baru, menciptakan tenaga menggunakan bahan bakar. Dan pembangkit listrik tenaga panas surya yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi yang dihasilkan cahaya matahari untuk menghasilkan gerakan turbin merupakan alternatif industri ramah lingkungan saat ini. Namun pembangkit listrik tenaga panas surya tersebut merupakan pilihan mahal, terutama peralatannya yang terbuat dari logam mahal dan konsentrator akurasi tinggi yang menggunakan energi surya.
Sekarang, Prof. Kribus telah mengembangkan teknologi baru kombinasi penggunaan bahan bakar konvensional dengan tekanan dan suhu uap lebih rendah yang dihasilkan tenaga surya, sehingga pembangkit listrik menjadi hybrid, menggantikan 25 % menjadi 50 % bahan bakar konvensional menggunakan energi ramah lingkungan. Metodenya, yang akan dilaporkan dalam isu masa depan Solar Energy Journal, menghadirkan cara yang berpotensi mengefektifkan biaya dan realistiis untuk mengintegrasi teknologi surya ke dalam pembangkit tenaga listrik saat ini.
Pada pembangkit listrik tenaga panas surya, cahaya matahari dipanen untuk menciptakan uap panas tekanan tinggi, kira-kira 400 – 500 derajat Celcius. Surya ini menghasilkan uap lalu digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Menurut Prof. Kribus, bahan bakar hybrid dan sistem tenaga surya tidak seluruhnya ramah lingkungan, tetapi bahan bakar hybrid menjanjikan pilihan realistis untuk jangka pendek dan menengah. Listrik dari pembangkit listrik tenaga panas surya saat ini menghabiskan dua kali listrik dibandingkan pembangkit listrik tradisional. Jika tidak diganti, teknologi tersebut tidak pernah diadopsi secara luas. Para peneliti berharap pembangkit listrik hybridakan memiliki biaya yang dapat dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga bahan bakar, membuat pilihan pergantian fraksi besar bahan bakar dengan energi surya yang kompetitif.
Sumber: sciencedaily.com
Sumber foto: jambitourism.co.id

0 komentar:

Posting Komentar